Peran media sosial dalam kehidupan manusia kini mulai bergeser. Fungsi media sosial bukan lagi sekedar bertukar informasi dan interaksi, tetapi juga digunakan untuk mencari keuntungan atau berbisnis. Didahului Facebook yang telah menjamur pebisnis online (online shop) meramaikan feed home kita, hal yang sama juga merambah ke Instagram.
Celah kepopuleran Instagram dimanfaatkan oleh online shop untuk meraup keuntungan. Mereka berupaya menjaring konsumen lebih luas. Hampir setiap waktu, ketika membuka Instagram kita melihat banyak online shop menawarkan produknya. Pengguna yang aktif 24 jam, platform yang tidak dikenai pajak, membuat Instagram arena bisnis menjanjikan bagi online shop.
Namun, melihat begitu antusiasnya para online shop berjualan di Instagram, ada beberapa kesalahan yang dilakukan sehingga mereka belum mampu bersaing. Beberapa faktor bisa menjadi penyebab mengapa jualan online shop di Instagram menjadi sia-sia bahkan merugi.
Nah, berikut beberapa kesalahan online shop saat berjualan di Instagram:
Kebanyakan online shop kurang memperhatikan soal konten. Konten ini meliputi foto, video, dan caption. Konten dapat dibilang senjata utama untuk eksistensi bisnis kamu. Pengguna akan bosan ketika kamu hanya melakukan hard selling saja di Instagram. Berikan konten yang menarik misalnya seperti kuis, giveaway, berbagi tips dan informasi yang terkait dengan produk. Aktifkan seluruh fitur yang bisa digunakan seperti stories, IGTV, dan lain-lain. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi dan penjualan produk kamu.
Spamming merupakan cara jualan yang keliru dilakukan online shop di instagram. Dengan berkomentar menawarkan produk di akun orang lain justru malah mengganggu.
Spamming secara bertubi-bertubi ini justru akan mendapat respon negatif bahkan kamu bisa dianggap “nyampah”, akibatnya online shop kamu tidak disukai dan diabaikan. Jangan lupa pentingnya menjaga brand image, ya.
Memasang hashtag atau tagar (#) merupakan cara memudahkan pengguna Instagram mencari sesuatu di kolom search. Tentang hashtag ini masih banyak online shop yang menggunakan hashtag tidak relevan dengan produknya. Cobalah cara jualan dengan hashtag yang relevan supaya produk kamu mudah dicari pengguna.
Bisnis perlu fokus dan berkelanjutan. Baik bisnis offline ataupun online tetap harus menjaga konsistensi. Konsistensi adalah hal penting saat ingin produk kita terus-menerus diketahui orang lain. Banyak online shop khususnya pemula yang masih hilang timbul memasarkan produknya. Mereka masih terbawa “mood” saat berbisnis. Kurang aktifnya akun online shop bisa menyebabkan produk yang kamu posting tidak terlihat di home followers kamu.
Kesalahan ini adalah kebalikkan dari nomor 4 yakni melalukan posting produk berkali-kali setiap menit. Meskipun ini hak kamu, tapi sebaiknya jangan melakukan hal ini. Ketika online shop kamu diikuti oleh orang lain, spamming produk kamu justru akan mengganggu. Hal ini tidak akan mendapat feedback positif, justru akan banyak yang mengunfollow online shop kamu. Buatlah timeline waktu untuk posting produk yang baik. Manfaatkan waktu-waktu tertentu seperti menjelang istirahat dan sore hari.
Instagram memiliki fitur Ads untuk mempromosikan bisnis siapapun. Nah, kebanyakan online shop kurang memperhatikan fungsi ini, apalagi para pemula. Instagram Ads akan menunjang bisnis kamu dalam membangun brand awarness dan menambah jangkauan campaign. Jangan pernah mengenyampingkan fitur ini, jika ingin mempercepat akselerasi bisnis kamu.