Dampak virus Corona-19 benar-benar hampir melumpuhkan kegiatan jual beli secara langsung di masyarakat. Ketakutan akan tertular virus tersebut menjadi salah satu alasan aktivitas perdagangan secara langsung menurun secara drastis. Lantas bagaimana jual beli yang aman di tengah wabah virus Corona-19?
Merebaknya virus asal China ini memang membuat resah dunia usaha dan menurunkan omset penjualan. Tentu solusi yang cukup aman adalah belanja online. Bertransaksi melalui online tidak membuat kita kontak langsung dengan penjual atau pembeli. Cukup dari rumah kita bisa memilih barang tanpa bersentuhan atau terkena udara yang dihembuskan orang lain. Lewat online, kita juga bisa memilih barang yang tersedia pada katalog produk yang disajikan.
Dikutip dari berbagai sumber, diketahui kalau warga di China yang merupakan negara asal virus ini muncul pertama kali ternyata menggunakan metode belanja online untuk tetap bertahan. Sektor jual beli online di China meningkat secara drastis saat dilanda wabah Corona. Warga China memanfaatkan layanan online untuk membeli semua kebutuhan hidup sehari-hari. Sama seperti Indonesia, mereka pun saat itu tidak terlalu sering beraktivitas di luar rumah untuk menghindari penularan virus.
Beberapa layanan online di China digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti sayuran, buah-buahan, obat kesehatan dan lain-lain. Penggunaan layanan online tertinggi dilakukan melalui aplikasi WeChat yang terdapat fitur pesan antar. Fakta ini menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi bisa membantu masyarakat di sebuah negara yang sedang mengalami bencana. Trend transaksi online akan terus meningkat dan menggeser pada kebiasaan lama yang sudah ada.
Menanti kapan wabah virus Corona-19 ini berakhir memang tidak pasti. Ada kemungkinan jika tidak ada penanganan yang tepat maka wabah ini berpotensi akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Tetapi, kita tentu tidak mengharapkan hal tersebut. Sebagai anjuran dalam kondisi seperti ini, pemerintah sudah mencium gelagat buruk yang akan berdampak pada perekonomian. Presiden RI Joko Widodo sudah meminta pelaku usaha memanfaatkan platform digital untuk memaksimalkan penjualan.
Sebagai warga masyarakat yang belum terbiasa berbelanja online, maka sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut agar tidak salah menentukan prioritas untuk kebutuhan.
Di musim wabah penyakit seperti ini, Kamu harus cermat memilih kebutuhan yang paling penting. Jika memang kondisi semakin buruk dan tidak ada lagi penjual kebutuhan pokok di luar, maka belilah kebutuhan tersebut melalui online. Tentukan kebutuhan pokok untuk sehari-hari seperti beras, sayuran-sayuran, dan bahan pokok lain untuk kamu bisa bertahan hidup. Jangan tergiur membeli kebutuhan sekunder yang tidak mempengaruhi kamu secara langsung. Kita tidak tahu kapan wabah akan berakhir, maka cobalah berpikir lebih bijaksana saat ini.
Sebelum memutuskan berbelanja, sebaiknya memperhatikan jenis platformnya. Selain marketplace, instagram dan facebook juga menjadi platform jual beli saat ini. Banyak marketplace terkenal dengan rating tinggi yang bisa menjadi referensi berbelanja seperti Tokopedia, Bukalapak, Shoppee, JD.id, atau Olx. Mereka merupakan perusahaan marketplace besar yang memiliki record penjualan tinggi dan sistem keamanan pembayaran. Marketplace tersebut bisa menjadi rujukan buat anda untuk berbelanja.
Di tengah wabah Corona, mungkin banyak pedagang yang merasa kesulitan menjual dagangannya. Kondisi ini membuat mereka akan menawarkan harga yang jauh lebih murah untuk barang-barang tertentu, misalnya pakaian, furniture atau barang elektronik. Barang dijual murah karena dalam kondisi ini orang lebih fokus memenuhi kebutuhan pokok. Oleh karena itu, kamu bisa mencari barang-barang tersebut dengan harga murah di marketplace atau toko online. Dengan mendapat potongan harga, kamu bisa lebih berhemat mengeluarkan uang. Selanjutnya lebih teliti dalam mencari barang dan tetap memperhatikan keamanan bertransaksi.
Marketplace merupakan aplikasi yang memfasilitasi jual beli barang. Pada dasarnya, marketplace akan menampilkan ulasan di setiap toko online. Oleh karena itu, pembeli (buyer) harus hati-hati memilih penjual (seller) yang ada di marketplace. Sebelum membeli, pastikan anda mengecek ulasan dan testimoni si penjual. Biasanya, pengunjung yang pernah membeli barang kepada seorang penjual akan memberikan testimoninya. Pilihlah toko online yang memiliki ulasan dan testimoni positif. Namun, ada cara berbeda jika anda menemukan toko online yang baru berjualan. Si penjual tentunya belum banyak atau tidak ada sama sekali ulasan dari pembeli sebelumnya. Anda boleh saja mencoba bertransaksi, namun disarankan membeli produknya yang dibanderol dengan harga murah. Di saat kondisi seperti ini, mungkin saja ada orang-orang yang mencari keuntungan pribadi dari kesulitan orang lain.
Saat transaksi online pasti membutuhkan jasa layanan pengiriman barang. Ada beberapa jasa layanan pengiriman barang yang bekerjasama dengan marketplace seperti JNE, JNT, Tiki, Wahana, dan lain-lain. Jika anda melakukan transaksi di marketplace secara otomatis akan mendapatkan nomor resi pengiriman. Nomor resi tersebut akan ter-input dalam data transaksi. Pastikan, anda mengecek dan melacak pengiriman barang melalui input resi tersebut. Namun, lain halnya jika anda bertransaksi melalui toko online yang ada di Instagram atau Facebook. Jika sudah deal dengan penjual dan anda telah melakukan mentransfer uang, jangan lupa untuk meminta bukti resi. Bukti nomor resi wajib anda dapatkan dari penjual untuk memastikan barang sudah dikirim. Selain itu, anda juga bisa melacak proses pengiriman barang sampai nanti tiba di alamat pengiriman.