Anak-anak muda entah itu adalah milenial junior atau kalangan generasi Z, memang identik dengan gaya hidup konsumtif. Bahkan sekalipun penghasilan sudah double digit, rasa-rasanya sangat sulit untuk menabung apalagi investasi. Termasuk yang demikian? Mungkin ada baiknya kamu mempelajari sejumlah investasi jangka pendek. Memang, kenapa harus belajar soal investasi jangka pandek?
Karena bagaimanapun juga, investasi adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola keuangan dan meraih kesejahteraan finansial di masa depan. Lebih unggul daripada menabung, investasi memungkinkan kamu memperoleh capital gain bahkan di saat aset itu belum dijual, suatu hal yang tidak dimiliki oleh tabungan konvensional.
Nah karena investasi itu selalu identik jangka panjang yang kerap kali membuat anak mudah tak sabar, ada kok beberapa investasi jangka pendek yang ternyata mampu menghasilkan cuan. Daripada penghasilan terbuang sia-sia lantaran kebanyakan belanja online atau nongkrong di cafe, kenapa tidak coba berinvestasi?
Secara mudahnya, SBR adalah surat utang alias obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Ada beberapa jenis SBR yang dibedakan pada konvensional dan syariah. Karena dijamin negara, risiko SBR jelas sangat kecil. Dibandingkan investasi, besaran kupon SBR jauh lebih besar.
Untuk bisa memiliki SBR, modal yang dibutuhkan pun sangat terjangkau yakni mulai dari Rp1 juta saja. Selain memberikan pinjaman, kamu juga secara tidak langsung terlibat dalam pembangunan negara.
Sejak dulu hingga sekarang, emas adalah instrumen investasi favorit siapapun. Dengan harga cenderung naik dalam waktu 1-3 tahun, kamu bisa menjual emas kapan saja di saat membutuhkan. Bisa berupa perhiasan emas, tabungan emas atau mungkin emas murni batangan 24K sesuai dengan budget.
Dari banyaknya instrumen investasi, saham bisa dianggap yang memberikan peluang untung terbesar. Hanya saja risiko dan modal yang terlalu besar, membuat anak muda mengurungkan niat jadi investor saham. Namun tenang saja, kamu bisa ’mencicipi’ investasi di pasar efek lewat reksadana.
Dengan modal mulai dari Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa berinvestasi. Apalagi dalam reksadana, ada MI (Manajer Investasi) yang bakal mengelola danamu ke berbagai instrumen efek. Kamu tinggal memantau dalam aplikasi smartphone dan kemudian memperoleh cuan, anti ribet banget, kan?
Termasuk tipe orang yang ogah ribet dan tak mau ambil risiko? Maka deposito adalah instrumen investasi yang cocok untukmu. Dibandingkan tabungan biasa, bunga deposito jelas lebih besar. Hanya saja kamu tak bisa mengambilnya sewaktu-waktu karena ada ketentuan dari bank. Namun tenang, simpanan deposito pasti aman.
Selain reksadana, bisa dibilang P2P Lending adalah investasi yang menarik bagi anak muda. Dibandingkan meminjamkan uang ke teman yang bisa saja gagal bayar dan hubungan jadi buruk, lebih baik kamu meminjamkan uang ke debitur yang memang punya kemampuan membayar, lewat platform P2P Lending yang ditawarkan fintech.
Sebagai investor di P2P Lending, kamu bakal memperoleh keuntungan lewat bunga yang dibayar secara berkala. Bahkan dibandingkan deposito atau SBR sekalipun, keuntungan P2P Lending lebih besar.
Bagaimana? Ternyata ada banyak investasi jangka pendek yang layak dipilih. Dengan begitu tak ada lagi alasan menunda berinvestasi hanya karena menunggu modal atau harus lama menanti untung. Daripada uang habis untuk hal-hal tidak produktif, yuk sama-sama berinvestasi demi masa depan finansial lebih baik.